Stochastic Oscillator adalah indikator momentum yang membantu trader forex mengidentifikasi kondisi overbought dan oversold, serta pembalikan tren. Dalam panduan ini, kita akan mengeksplorasi cara kerja Stochastic Oscillator, kelebihannya, dan strategi perdagangan terbaik untuk menggunakannya secara efektif.
Stochastic Oscillator adalah indikator berbasis momentum yang dikembangkan oleh George Lane yang membandingkan harga penutupan pasangan mata uang dengan kisaran harganya selama periode tertentu. Ini berkisar antara 0 dan 100, mengidentifikasi kondisi overbought dan oversold.
Stochastic Oscillator dihitung menggunakan rumus berikut:
%K = [(Penutupan Saat Ini – Terendah Terendah) / (Tinggi Tertinggi – Terendah Terendah)] × 100
Mana:
Trader menggunakan level Stochastic Oscillator untuk mengidentifikasi potensi titik pembalikan:
Tip Perdagangan: Strategi ini bekerja paling baik di berbagai pasar, di mana harga berosilasi antara support dan resistance.
Ketika garis %K melintasi garis %D, itu menghasilkan sinyal perdagangan:
Divergensi antara harga dan Stochastic Oscillator dapat mengindikasikan pembalikan tren:
Memasangkan Stochastic Oscillator dengan moving average (misalnya, 50 EMA) dapat membantu mengonfirmasi sinyal:
✅ Pro:
❌ Kontra:
Stochastic Oscillator adalah indikator momentum kuat yang membantu trader mengidentifikasi kondisi overbought/oversold, pembalikan tren, dan pergeseran momentum. Ketika dikombinasikan dengan alat teknis lainnya, Stochastic Oscillator meningkatkan akurasi perdagangan dan pengambilan keputusan.
Perdagangan derivatif over-the-counter melibatkan leverage dan membawa risiko yang signifikan terhadap modal Anda. Instrumen ini tidak sesuai untuk semua investor dan dapat mengakibatkan kerugian melebihi investasi awal Anda. Anda tidak memiliki kepemilikan atau hak atas aset dasar. Selalu pastikan Anda berdagang dengan dana yang Anda mampu untuk kehilangan.