Relative Strength Index (RSI) adalah osilator momentum yang membantu trader forex mengidentifikasi kondisi overbought dan oversold. Dalam panduan ini, kita akan mengeksplorasi cara kerja RSI, kelebihannya, dan strategi perdagangan terbaik untuk menggunakannya secara efektif.
Relative Strength Index (RSI) adalah indikator berbasis momentum yang dikembangkan oleh J. Welles Wilder untuk mengukur kecepatan dan perubahan pergerakan harga. Ini berkisar antara 0 dan 100, mengidentifikasi kondisi overbought dan oversold.
RSI dihitung menggunakan rumus berikut:
RSI = 100 – [100 / (1 + RS)]
Mana:
Trader menggunakan level RSI untuk mengidentifikasi potensi titik pembalikan:
Tip Perdagangan: RSI bekerja paling baik di berbagai pasar di mana harga berosilasi antara support dan resistance.
Divergensi antara harga dan RSI dapat mengindikasikan potensi pembalikan:
Trader menggunakan level RSI 50 untuk mengkonfirmasi arah tren:
Memasangkan RSI dengan rata-rata bergerak (misalnya, 50 EMA) dapat menyempurnakan sinyal perdagangan:
✅ Pro:
❌ Kontra:
Relative Strength Index (RSI) adalah indikator momentum kuat yang membantu trader mengidentifikasi kondisi overbought/oversold, pembalikan tren, dan pergeseran momentum. Ketika dikombinasikan dengan alat teknis lainnya, RSI meningkatkan akurasi perdagangan dan pengambilan keputusan.
Perdagangan derivatif over-the-counter melibatkan leverage dan membawa risiko yang signifikan terhadap modal Anda. Instrumen ini tidak sesuai untuk semua investor dan dapat mengakibatkan kerugian melebihi investasi awal Anda. Anda tidak memiliki kepemilikan atau hak atas aset dasar. Selalu pastikan Anda berdagang dengan dana yang Anda mampu untuk kehilangan.