Indeks Ekspansi Rentang (REI) adalah osilator momentum yang membantu pedagang valas mendeteksi kondisi overbought dan oversold sambil menyaring kebisingan pasar. Dalam panduan ini, kita akan mengeksplorasi cara kerja REI, kelebihannya, dan strategi terbaik untuk berdagang dengannya secara efektif.
Indeks Ekspansi Rentang (REI) adalah indikator momentum yang dikembangkan oleh Thomas DeMark untuk mengukur ekspansi harga relatif terhadap kisarannya selama periode yang ditentukan. Tidak seperti osilator lainnya, REI menerapkan teknik penyaringan bising untuk memberikan sinyal overbought dan oversold yang lebih andal, menjadikannya ideal bagi trader yang ingin menghindari sinyal palsu di pasar yang bergejolak.
Rumus REI adalah:
REI = [(Perubahan Harga Naik – Perubahan Harga Turun) / (Perubahan Harga Naik + Perubahan Harga Turun)] × 100
Mana:
REI membantu pedagang mengidentifikasi kondisi pasar yang ekstrem untuk potensi pembalikan:
Tip Perdagangan: REI berkinerja terbaik di pasar yang terikat kisaran, di mana harga berosilasi antara level support dan resistance.
REI dapat mengkonfirmasi kekuatan tren yang sedang berlangsung:
Divergensi antara harga dan REI dapat menandakan pembalikan tren:
Memasangkan REI dengan rata-rata bergerak (misalnya, 50 EMA) membantu menyempurnakan sinyal perdagangan:
✅ Pro:
❌ Kontra:
Indeks Ekspansi Rentang (REI) adalah osilator momentum serbaguna yang membantu pedagang mengidentifikasi pembalikan tren, menyaring kebisingan pasar, dan mengonfirmasi pergeseran momentum. Ketika dikombinasikan dengan rata-rata bergerak atau level support/resistance, REI meningkatkan akurasi perdagangan dan pengambilan keputusan.
Perdagangan derivatif over-the-counter melibatkan leverage dan membawa risiko yang signifikan terhadap modal Anda. Instrumen ini tidak sesuai untuk semua investor dan dapat mengakibatkan kerugian melebihi investasi awal Anda. Anda tidak memiliki kepemilikan atau hak atas aset dasar. Selalu pastikan Anda berdagang dengan dana yang Anda mampu untuk kehilangan.