Garis Akumulasi/Distribusi (A/D) adalah indikator teknis berbasis volume yang membantu pedagang valas menganalisis kekuatan pasar dengan melacak tekanan beli dan jual. Dalam panduan ini, kita akan mengeksplorasi cara kerja Garis A/D, kelebihannya, dan strategi terbaik untuk berdagang dengannya secara efektif.
Garis Akumulasi/Distribusi (A/D) adalah indikator tren tertimbang volume yang dikembangkan oleh Marc Chaikin yang mengukur aliran uang masuk atau keluar dari suatu aset. Dengan membandingkan pergerakan harga penutupan dengan volume, Garis A/D membantu pedagang menentukan apakah pasangan mata uang berada di bawah akumulasi (tekanan beli) atau distribusi (tekanan jual).
Rumus Garis A/D adalah:
Pengganda Arus Uang = [(Tutup – Rendah) – (Tinggi – Tutup)] / (Tinggi – Rendah)
Volume Arus Uang = Pengganda Arus Uang × Volume
Garis A/D = Jalur A/D Sebelumnya + Volume Arus Uang
Mana:
Trader menggunakan Garis A/D untuk memvalidasi tren harga:
Divergensi antara Garis A/D dan harga menandakan potensi pembalikan tren:
Garis A/D dapat membantu mengonfirmasi breakout sebelum terjadi:
Memasangkan Garis A/D dengan rata-rata bergerak (misalnya, 50 EMA) meningkatkan akurasi sinyal:
✅ Pro:
❌ Kontra:
Garis Akumulasi/Distribusi (A/D) adalah indikator berbasis volume yang kuat yang membantu pedagang mengonfirmasi tren, mendeteksi pembalikan, dan mengantisipasi penembusan. Ketika dikombinasikan dengan rata-rata bergerak atau level support/resistance, Garis A/D meningkatkan akurasi perdagangan dan pengambilan keputusan.
Perdagangan derivatif over-the-counter melibatkan leverage dan membawa risiko yang signifikan terhadap modal Anda. Instrumen ini tidak sesuai untuk semua investor dan dapat mengakibatkan kerugian melebihi investasi awal Anda. Anda tidak memiliki kepemilikan atau hak atas aset dasar. Selalu pastikan Anda berdagang dengan dana yang Anda mampu untuk kehilangan.